Wednesday, October 12, 2011

US and Indonesian Economists: Asia Will keep Growing

Asia Diyakini Akan Terus Tumbuh

JAKARTA – Krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat (AS) dan kawasan Eropa saat ini diperkirakan tidak berdampak terlalu besar kepada negara- negara di kawasan Asia.
Negara-negara Asia yang perekonomiannya tengah berkembang (emerging countries) diyakini akan terus tumbuh di tengah gejolak ekonomi global akibat krisis yang dialami negara-negara maju. ”Di tahun 2012 pertumbuhan sebagian besar akan disumbangkan oleh Asia.Sementara, negara-negara maju lainnya masih akan berusaha keluar dari krisis,”ujar ekonom dari Finance and Business Economics Marshall School of Business University of Southern California Selahattin Imrohoroglu dalam ceramah ilmiahnya yang bertajuk ”Crisis Wave from United States to Indonesia” di PPM School of Management Jakarta, Selasa (11/10). Menurut dia,Asia memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah demografi dan pengembalian arus modal yang cukup tinggi.


Sementara, negara-negara maju dunia seperti AS dan Eropa kemungkinan menunjukkan pertumbuhan yang melambat. Namun, lanjut Selahattin, akan ada beberapa dampak yang dirasakan oleh dunia bisnis di tengah ketidakpastian akibat krisis global saat ini. Di antaranya, akan banyak perusahaan yang lebih memilih menyimpan modal jika krisis masih berlangsung.
Begitu juga perbankan, imbuh dia, akan lebih senang menyimpan cadangan kasnya. ”Krisis ini akan memberikan dampak yang cukup berarti pada dunia bisnis global.Rumah tangga dan pasar perumahan mungkin juga akan sedikit terguncang,”ujarnya. Sementara, Ekonom Roy Sembel mengatakan bahwa Indonesia tetap akan menunjukkan pertumbuhan positif.
Ke depan, nilai tukar rupiah akan terus menguat, suku bunga tetaprendah, dan trenpasar modal Indonesia masih tetap baik. Indonesia, tegas dia, sudah menunjukkan peningkatan dalam perekonomian secara cukup signifikan, terbukti dengan banyaknya investasi asing yang terus masuk karena kondisi perekonomian yang stabil.
”Memang kita juga harus realistis akan dampak krisis itu.Dampak krisis akan sangat dirasakan sektor finansial, bukan sektor riil,” ujar Roy di tempat yang sama. Ke depan, Roy memperkirakan pertumbuhan golongan menengah (middle income) Indonesia akan terus meningkat,bahkan mencapai lima kali lipat dari jumlahnya saat ini.Hal tersebut didukung oleh terus membaiknya peringkat Indonesia di mata dunia. ●
rini harumi w
Seputar Indonesia

No comments:

Post a Comment