Siang tadi saya ngobrol via YM dengan salah satu member TDA yang saat ini berdomisili di Jogja. kebetulan rekan saya ini juga memiliki bisnis yang mirip dengan salah satu unit bisnis Adila group, yaitu Virto. Dari pembicaraan kita, saya akhirnya tahu bahwa bisnis itu peninggalan dari orang tuanya dan beliau merasa berkewajiban untuk melanjutkannya. Akan tetapi di perjalanannya, bisnis tersebut belum mampu melesat seperti harapannya.
Kemudian saya ceritakan dengan latar belakang Virto didirikan. Sebenarnya alasannya cukup simpel, yaitu saya ingin memiliki kantor yang cukup layak untuk dikunjungi oleh kolega bisnis saya, dan sekaligus tempat yang layak untuk mengadakan pertemuan rutin tim saya. Berangkat dari situlah Virto dibuat. Dan ternyata dalam proses realisasinya, saya melihat bahwa kebutuhan akan kantor representatif ini sangat besar, terutama untuk kalangan UKM. Dari situlah saya menggali lagi info tentang konsep virtual office, serviced office beserta layanan pendukungnya. Dan muncullah AHA….kenapa tidak dikomersilkan saja sehingga saya dapat memiliki kantor tanpa harus mengeluarkan biaya operasionalnya. Dari situlah semuanya mengalir, dan sebenarnya masih banyak lagi ide yang menunggu untuk direalisasikan.
Kembali ke pembicaraan saya dengan rekan saya ini, dari pembicaraan kami akhirnya berujung pada satu titik, yaitu passion. Ternyata kewajiban untuk meneruskan bisnis tersebut belum diimbangi dengan passionnya, jadi belum dapat feelingnya. Padahal passion ini menurut saya sangatlah penting.-
Passion dapat membuat ide – ide segar dalam bisnis bermunculan.
-
Passion yang senantiasa me recharge semangat kita walaupun perjalanan bisnis kita belum sesuai harapan.
-
Passion akan membuat kita sebagai influencer, sehingga mampu menarik minat pelanggan tanpa harus melakukan hard sellling.
Apalagi dengan perkembangan social media saat ini, dimana setiap orang sangat mudah untuk berhubungan satu sama lainnya, passion meruupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam mempengaruhi opini orang lain. Ada banyak contoh nyata, mulai dari Oprah Winfrey, Tony Heish (Zappos) sampai Richard Branson (Virgin). mereka adalah orang – orang yang sangat passionate dalam mengelola bisnis mereka dan terbukti bahwa bisnis mereka saat ini semakin menggurita.
Passion ini jugalah yang akhirnya membuat saya terjun menggeluti dunia entrepreneurship, walaupun saat ini masih banyak hal yang harus saya pelajari. Passion juga yang membuat saya terus bangkit walaupun diterpa badai berkali – kali (saya sudah lebih 10 kali mengalami kegagalan dalam mengelola bisnis). Dan menariknya, passion itu bukanlah sesuatu yang harus dimiliki dari awal. Passion itu ternyata dapat kita ciptakan dan bentuk sesuai keinginan kita.